Kamis, 24 November 2016

Perilaku Konsumen dan Contoh Perilaku Konsumen


Pendahuluan

Perilaku Konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Ketika memutuskan akan membeli suatu barang atau produk, tentu kita sebagai konsumen akan memikirkan terlebih dahulu mulai dari harga, kualitas, fungsi atau kegunaan barang tersebut. Kegiatan memikirkan, mempertimbangkan, dan mempertanyakan  barang sebelum membeli termasuk ke dalam perilaku konsumen. Kita sebagai konsumen tentu tidak ingin salah membeli suatu produk atau jasa, maka dari itu perilaku konsumen sangat di perlukan.Barang – barang yang bernilai jual rendah proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang-barang yang bernilai jual tinggi proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan dengan sangat matang.

Jenis Perilaku Konsumen

Secara umum perilaku konsumen dibagi menjadi 2 yaitu perilaku konsumen yang bersifat rasional dan irrasional.

1.    Bersifat Rasional adalah tindakan perilaku konsumen dalam pembelian suatu barang dan jasa yang mengedepankan aspek-aspek konsumen secara umum yaitu seperti tingkat kebutuhan mendesak, kebutuhan utama/primer, serta daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen pembelinya. Cirinya adalah:
a.      Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
b.      Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan yang optimal
c.      Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin
d.      Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuanya

2. Bersifat Irrasional adalah perilaku konsumen yang mudah terbujuk oleh iming-iming diskon atau marketing suatu produk tanpa mengedepankan aspek kebutuhan atau kepentingan.Ciri-cirinya adalah:
a.  Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak dan elektronik
b.      Konsumen lebih memilih barang-barang bermerek yang sudah dikenal luas
c.   Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

 

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu:
1. Kebudayaan
2. Sosial
- Kelompok referensi
- Keluarga
- Peran dan status

3. Pribadi
- Umur dan tahapan dalam siklus hidup
- Pekerjaan
- Keadaan ekonomi
- Gaya hidup
- Kepribadian dan konsep diri

4. Psikologis
-  Motivasi (motivation) merupakan suatu doronngan yang ada dalam diri manusia                    untuk mencapai tujuan tertentu.
-  Persepsi (perception), merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian  yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
- Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
- Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.


Proses Pengambilan  Keputusan Pembelian

Proses pembelian yang spesific terdiri dari urutan kejadian seperti gambar berikut:

 




Secara perinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
  
1)    Pengenalan Masalah (problem recognition)
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal maupun eksternal. Contoh rangsangan internal misalnya rasa lapar, dahaga dan sebagainya hingga tingkat tertentu berubah menjadi dorongan. Contoh rangsangan eksternal misalnya seorang konsumen melewati sebuah toko roti sehingga merangsang rasa laparnya. Jika tidak ada pengenalan masalah terlebih dahulu, maka konsumen juga tidak akan tahun produk mana yang harus di beli.

2)    Pencarian Informasi (information source)
Setelah mengetahui permasalahan yang di alami, maka pada saat itu seorang konsumen akan mencari tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut. Dalam mencari informasi, seseorang dapat melakukannya dari diri sendiri (internal) maupun dari orang lain (eksternal) seperti masukan, sharing pengalaman, dan lain sebagainya.

3)    Pengevaluasian Alternatif (alternative evaluation)
Setelah mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah mengevaluasi  segala alternatif  keputusan maupun informasi yang diperoleh.

4)    Keputusan Pembelian (purchase decision)
Proses selanjutnya setelah melakukan evaluasi pada alternatif – alternatif yang ada adalah keputusan untuk pembelian. Waktu yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan ini tidak sama tergantung dari hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam proses pembelian tersebut.

5)    Evaluasi Pasca Pembelian (post-purchase evaluation)
Proses yang dilakukan oleh seorang konsumen setelah pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa biasanya adalah melakukan evaluasi pembeliannya tersebut. Evaluasi yang dilakukan mencakup pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti apakah barang sudah sesuai harapan, sudah tepat guna, tidak mengecewakan,dan lain sebagainya. Hal ini akan menimbulkan kepuasan dan ketidakpuasan seorang konsumen. Jika barang tersebut memuaskan maka akan timbul pengulangan pembelian terhadap barang atau jasa tersebut dan seorang konsumen akan mengingat merek produk barang atau jasa tersebut. Tetapi jika barang/jasa tidak memuaskan makan konsumen juga akan mengingat merek barang/jasa tersebut dengan tujuan agar tidak mengulang kembali membeli barang/jasa tersebut di masa yang akan datang.


Contoh-Contoh Perilaku Konsumen

a.    Perilaku konsumen terhadap kendaraan bermotor,
Tidak dapat dipungkiri saat ini sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang paling diminati oleh masyarakat umum. Sebagai contoh misalnya seorang  konsumen ingin membeli sebuah kendaraan bermotor karena tertarik dengan iklan merek sebuah sepeda motor yang ditawarkan sebuah perusahaan industri kendaraan bermotor. Dari iklan tersebut ditawarkan berbagai kemudahan dan keunggulan dan juga pada saat itu sepeda motor yang ditawarkan sedang mengalami tren atau diminati banyak orang. Dari keadaan itulah akan timbul keinginan konsumen untuk segera membeli sepeda motor karena ketertarikannya terhadap jenis motor yang ditawarkan tanpa melihat dari segi kebutuhan melainkan kebutuhan gengsi atau prestise.


b.    Perilaku konsumen terhadap kebutuhan rumah tangga
Kehidupan rumah tangga tidak lepas dari yang namanya kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Ketiga kebutuhan itulah yang mendasari terjadinya perilaku konsumen terhadap kebutuhan barang-barang konsumsi. Sebagai contoh misalnya seorang konsumen yang ekonominya menengah keatas lebih memilih berbelanja di supermarket daripada belanja di pasar tradisional. Faktor yang menyebabkan biasanya dari segi kebersihan dan kualitas barang yang akan dibeli lebih terjamin walaupun harga di supermarket lebih mahal. Berbeda dengan seorang konsumen yang ekonominya menengah kebawah pasti akan memilih belanja suatu barang di pasar tradisional yang harganya jauh lebih murah. Perbedaan tersebut terlihat dari segi kemampuan seorang konsumen untuk membeli suatu barang sesuai dengan kemampuannya. Bagi seorang konsumen yang mempunyai penghasilan tinggi harga yang tertera di suatu barang tidak menjadi masalah untuk dapat dibelinya tanpa harus menawarnya tetapi berbeda dengan seorang konsumen yang berpenghasilan sedang pasti akan menawar jika suatu suatu barang itu harganya mahal.






c.    Perilaku konsumen terhadap tiket mudik lebaran
Lebaran merupakan salah satu momen yang sangat penting yang selalu di tunggu oleh setiap orang khususnya para pekerja yang merantau. Berkaitan dengan lebaran tidak lepas yang namanya mudik lebaran. Mudik lebaran sudah menjadi tradisi tahunan di Indonesia. Harga -hargapun turut melambung naik menjelang lebaran, begitu juga dengan harga tiket mudik. Harganya bisa mencapai 2 kali lipat dari harga normal. Namun hal itu tidak menjadi masalah bagi setiap konsumen yang ingin mudik ke kampung halaman untuk berkumpul dengan sanak keluarga. Biasanya para konsumen jauh-jauh hari memburu tiket mudik agar tidak kehabisan. Keadaan yang demikian adalah salah satu contoh perilaku konsumen yang mengedepankan kebutuhan.

Dari ketiga contoh perilaku konsumen tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa setiap pelaku konsumen berbeda karena disebabkan dari selera, pendapatan, waktu dan kebutuhan.


Sumber:
  1. http://ciputrauceo.net/blog/2015/6/11/perilaku-konsumen;
  2. Edisi revisi,perilaku konsumen karya Dr. Nugroho J.Setiadi,SE,MM, perpustakaan Kemendag RI;
  3. Berbagai sumber




Kamis, 20 Oktober 2016

Sistem Perekonomian Indonesia Dalam Globalisasi Ekonomi


Sistem Perekonomian Indonesia
 Dalam Globalisasi Ekonomi

   
  A. Pendahuluan
Sistem ekonomi adalah proses penerapan dari beberapa cara dan aturan yang saling berkaitan hingga menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam hal perekonomian. Sistem ekonomi juga mencakup seluruh aktivitas masyarakat dalam suatu negara dalam usahanya memenuhi kebutuhan demi tercapainya kelangsungan hidup.
Sistem ekonomi memiliki fungsi sebagai sarana untuk mendorong terjadinya produksi dan juga berfungsi sebagai metode dalam mengorganisasikan  kegiatan setiap individu dalam suatu negara. Fungsi sistem ekonomi lainnya adalah untuk menciptakan mekanisme agar distribusi barang maupun jasa berjalan dengan baik.
Seiring dengan perkembanganya, kita mengenal 3 sistem ekonomi yang di anut oleh  negara-negara di dunia antara lain:

a)    Sistem Ekonomi Liberalis-Kapitalis
Sistem ekonomi yang dicetuskan oleh Adam Smith ini menghendaki adanya kebebasan setiap individu dalam melaksanakan kegiatan ekonomi dan diakui keberadaanya dan mendapat kebebesan yang sama dalam bersaing di bidang ekonomi. Dalam hal ini pemerintah tidak diizinkan ikut campur dalam kegiatan ekonomi masyarakatnya, pemerintah hanya memiliki tugas menjaga, melindungi dan memberikan fasilitas bagi masyarakat untuk  melakukan kegiatan ekonomi.

b)    Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi ini juga disebut sebagai sistem ekonomi terpusat yang dicetuskan oleh Karl Max. Dalam hal ini pemerintah sepenuhnya berfungsi mengendalikan aktivitas ekonomi, sumber daya dan pengelolaanya. Sistem ekonomi ini berbeda dengan sistem ekonomi liberal yaitu hak individu tidak diakui karena semua kegiatan ekonomi di pegang penuh oleh pemerintah.

c)    Sistem Campuran
Seperti namanya, sistem ekonomi campuran merupakan gabungan dari sistem ekonomi liberalis dan sosialis yang kedua sistem ini saling melengkapi kekurangan dan memadukan kelebihan yang dimiliki masing-masing sehingga tercipta sistem ekonomi yang baru yang lebih baik. Dalam sistem ekonomi campuran hak setiap individu dalam kegiatan ekonomi di akui tetapi juga dibatasi. Pemerintah juga ikut mengatur dalam perekonomian dengan cara membuat undang-undang dan kebijakan-kebijakan tertentu. Sistem ekonomi ini kepentingan umum/masyarakat lebih diutamakan daripada kepentingan kelompok/pihak-pihak tertentu.

B. Tinjauan Ilmiah
Sistem ekonomi Indonesia yang kita gunakan saat ini telah mengalami banyak perubahan sejak merdeka hingga saat ini. Bangsa Indonesia sebagai  bangsa yang sedang berkembang terus memperbaiki sistem perkonomian agar menjadi lebih baik karena ekonomi adalah unsur yang sangat penting di dalam suatu negara. Sistem ekonomi suatu negara juga tidak lepas dari pengaruh kebijakan-kebijakan ekonomi yang di buat oleh pemerintah. Seperti halnya  sistem ekonomi di Indonesia yang tidak akan lepas dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang merupakan dasar dari negara Indonesia.
Sebelum Orde Baru, tokoh-tokoh Indonesia yaitu Muhmmad Hatta dan Sumitro Joyohadikusumo   mencoba merumuskan sistem perekonomian Indonesia yang disebut dengan sistem ekonomi Pancasila yang penerapanya berdasarkan nilai-nilai demokrasi ekonomi. Ciri-ciri dari sistem ekonomi Pancasila yaitu
  • Berdasarkan asas kekeluargaan
  • Berdasarkan asas kekeluargaan
  • Cabang produksi yang menguasai hajat hidup masyarakat dikuasi negera
  • Seluruh kekayaan di kuasai negara dan dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat
  • Setiap individu diberikan kebebasan tetapi tidak  bertentangan dengan kepentingan umum
  • Tidak mengijinkan free fiht liberalism (kebebasan usaha yang tak terkendali)
  • Tidak mengijinkan atalisme (pemerintah tidak boleh terlalu mengatur perekonomian sehingga mematikan motivasi dan kreativitas masyarakat
  • Tidak mengijinkan adanya monopoli, sehingga tidak akan terjadi pemusatan ekonomi pada kelompok tertentu.


Setelah Orde Baru (setelah krisis ekonomi di tahun 1997-1998), Indonesia lebih menganut sistem ekonomi berbasis pasar yang hampir mirip dengan sistem ekonomi campuran dan sistem ekonomi pancasila. Dalam hal ini pemerintah tetap memegang kendali dan memiliki tugas-tugas tertentu dalam mengatur perekonomian negara, sedangkan masyarakat diberikan kebebasan dalam menjalankan roda ekonomi namun tetap berada pada koridor peraturan serta kebijakan – kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah.

Dalam kegiatan ekonomi terdapat tiga pelaku utama yang menjadi kekuatan sistem perekonomian di Indonesia , yaitu perusahaan negara (pemerintah), perusahaan swasta, dan koperasi. Ketiga pelaku ekonomi tersebut akan menjalankan kegiatan-kegiatan dalam sistem ekonomi kerakyatan. Sebuah sistem ekonomi akan berjalan dengan baik jika pelaku-pelakunya dapat saling bekerja sama dengan baik dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian sikap saling mendukung di antara pelaku ekonomi sangat dibutuhkkan dalam rangka mewujudkan ekonomi kerakyatan.

      
     1. Pemerintah
Pemerintah mencakup semua lembaga atau badan pemerintahan yang memiliki wewenang dan tugas mengatur ekonomi melalui perusahaan negara (BUMN/BUMD). Disini ada 3 peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi yaitu:
a.    Pengatur
 Pemerintah mengatur perekonomian negara baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga tercipta stabilitas ekonomi agar tidak merugikan masyarakat. Pengaturan secara langsung misalnya perizinan, pengendalian lingkungan,pembayaran pajak, peraturan biaya tarif, penghapusan peraturan-peraturan yang dinilai menghambat pertumbuhan ekonomi. Sedangkan pengaturan secara tidak langsung misalnya pemberian insentif bagi produsen untuk memproduksi barang tertentu, himbauan pemerintah agar konglomerat menyerahkan 2,5 % keuntungannya untuk mengentaskan kemiskinan.
b.   Konsumen
     Pemerintah dalam hal ini membutuhkan barang dan jasa dalam menjalankan
     tugasnya
c.   Produsen
     Menghasilkan barang dan jasa melalui perusahaan milik negara.


      2. Swasta (BUMS)
BUMS adalah salah satu kekuatan ekonomi  di Indonesia yang merupakan badan usaha yang dimiliki oleh pihak swasta dengan tujuan memperoleh laba yang sebesar-besarnya.Dalam pelaksanaanya BUMS tidak boleh bertentangan dengan peraturan pemerintah dan UUD 1945. Perusahaan swasta saat ini telah memasuki berbagai sektor kehidupan antara lain bidang perkebunan, pertambangan, industri, tekstil, perakitan  kendaraan, perikanan, dan lain-lain.
  
     3.  Koperasi
Koperasi berperan mempersatukan, mengarahkan, membina dan mengembangkan potensi, daya kreasi, daya usaha ekonomi rakyat untuk meningkatkan produksi dan mewujudkan tercapainya pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata serta mencapai taraf hidup yang tinggi dan kecerdasan masyarakat.

      C. Permasalahan
Keberhasilan dan kegagalan suatu sistem ekonomi di Indonesia tidak lepas dari peran serta dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Banyaknya kontroversi terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah membuat kalangan masyarakat mempertanyakan kebijakan-kebijakan tersebut. Ada beberapa permasalahan ekonomi yang mempengaruhi sistem perekonomian di Indonesia diantara lain:

     1)    Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat melalui tingkat produksi barang dan jasa yang dapat dihasilkan selama periode tertentu. Pertumbuhan ekenomi di Indonesia sering terkendala masalah modal dan investasi yang masih bergantung pada modal dari investasi pihak asing. Lambatnya pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi naiknya harga minyak dunia akibat langkanya minyak mentah yang disebabkan menipisnya cadangan minyak serta terhambatnya distribusi minyak. Kenaikan minyak tersebut menyebabkan harga kebutuhan pokok ikut naik sehingga daya beli masyarakat berkurang dan terjadi penurunan kegiatan ekonomi masyarakat.

     2)    Kemiskinan
Merupakan keadaan masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya yang meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan terjadi akibat berkurangnya pendapatan masyarakat secara rill sehingga daya beli masyarakat terhadap barang-barang kebutuhan pokok menurun. Akibatnya masyarakat tidak dapat hidup secara layak sehingga taraf hidupnya menurun.

     3)    Pengangguran
Pengangguran disebabkan adanya jumlah angkatan kerja yang tidak seimbang dengan jumlah lapangan kerja/kesempatan kerja. Pemerintah dalam hal ini perlu mengusahakan kebijakan dibidang ketenagakerjaan, misalnya perbaikan kualitas tenaga kerja, menciptakan lapangan kerja, mendorong tumbuhnya investasi dan modal, memberikan pelatihan dan keterampilan bagi tenaga kerja.

     4)    Kesenjangan Penghasilan
Masyarakat yang berpenghasilan tinggi mampu memenuhi kebutuhan primer, sekunder dan tersier sedangkan yang berpenghasilan rendah tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya meskipun yang paling dasar.

     5)    Inflasi
Inflasi di tandai dengan naiknya harga barang dan jasa secara kesuluruhan yang menyebabkan penurunan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa.

     6)    Hutang Luar Negeri
Hutang yang terus menumpuk menyebabkan terjadinya berbagai masalah perekonomian seperti nilai mata uang rupiah yang terus menurun.

     7)    Defisit
Defisit terjadi ketika anggaran belanja lebih tinggi dari anggaran pendapatan. Ini yang menyebabkan terjadinya hutang negara terus menumpuk. Penyebab utamanya adalah korupsi, perilaku pemerintah yang sangat boros anggaran, dan subsidi yang tidak tepat sasaran

     8)    Ketidakmampuan Industrial
Perindustrian masih sangat bergantung pada ekonomi, bahan baju, dan teknologi asing sehingga sebagian keuntungan dibawa ke luar negeri sedangkan Indonesia hanya mendapatkan pendapatan dari pajak dan upah buruh saja

     9)    Ketidakmampuan Mengelola Sumber Daya
Kuranganya tenaga ahli di Indonesia yang menyebabkan ketidakmampuan mengelola sumber daya alamnya sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri. Ini disebabkan kurangnya pengetahuan dan penguasaan Iptek di Indonesia 

     10) Masalah Pangan
Ketidakmampuan pemerintah mengendalikan harga pangan membuat harga terus meroket  terutama sembako. Hal ini sering terjadi disaat bulan ramadhan dan menjelang lebaran, sehingga pemerintah mengambil langkah dengan mengimpor kebutuhan pokok dari luar negeri.

     11) Pembangunan yang Cenderung Tersentralisasi
Dalam hal ini pembangunan hanya difokuskan di pusat-pusat tertentu/perkotaan sehingga terjadi kesenjangan sosial. Misalnya pembangunan hanya dipusat kota sehingga menimbulkan berbagai masalah.

D. Penjelasan
Perekonomian Indonesia tidak lepas dari yang namanya globalisasi. Globalisasi dalam bidang ekonomi misalnya:
  • Terciptanya ekspor dan impor
  • Terciptanya pasar bebas
  • Masuknya perusahaan-perusahaan asing ke Indonesia;
  • Menjamurnya Bisnis E-commerce (Amazon, Ebay, Tokopedia,Bukalapak, dan banyak lagi);
  • Masuknya produk-produk luar negeri ke Indonesia.


Globalisasi perekonomian akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional, sebaliknya akan membuka peluang masuknya produk-produk global ke pasar dalam negeri yang mengakibatkan produk-produk dalam negeri kalah saing di pasaran. Semenjak di berlakukanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimana terjadinya perdagangan bebas di kawasan anggota ASEAN, banyaknya  produk-produk dari luar negeri yang masuk ke Indonesia dalam jumlah yang sangat besar. Misalnya China yang sudah mulai membanjiri pasar Indonesia. Harga produk yang ditawarkan jauh lebih murah bila di bandingkan dengan harga produk-produk buatan Indonesia. Hal ini yang membuat konsumen di Indonesia lebih memilih produk buatan China karena harganya yang jauh lebih murah.

    
Pengaruh dari globalisasi ekonomi membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif globalisasi antara lain semakin terbukanya pasar untuk produk – produk ekspor, dengan catatan produk ekspor Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Hal ini membuka kesempatan bagi pengusaha Indonesia untuk melahirkan produk-produk yang berkualitas, kreatif sesuai selera yang diinginkan pasar luar negeri. Semakin meningkatnya pariwisata akan membuka kesempatan lapangan kerja sekaligus menjadi ajang promosi untuk produk Indonesia agar lebih dikenal di seluruh manca negara.

Dampak negatif dari globalisasi bagi kegiatan ekonomi di Indonesia adalah ketidaksiapan Indonesia dalam persaingan yang semakin bebas, produk Indonesia kalah bersaing dengan produk negara lain yang harganya lebih murah dan berkualitas. Minimnya infomasi yang diperoleh oleh para pelaku usaha di Indonesia membuat produk-produk Indonesia tidak mampu bersaing di pasar internasional. Dalam hal ini peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam memerangi persaingan ekonomi yang sangat ketat seperti saat ini misalnya dengan memberikan pelatihan, pendidikan, workshop /seminar dan informasi pasar ekspor bagi pelaku usaha agar mereka mengetahui selera produk yang diinginkan oleh pasar luar negeri sehingga produk akan dihasilkan nanti jauh lebih kreatif dan berkualitas. Sehingga para pelaku Indonesia mampu untuk bersaing di pasar internasional.



V. Opini
Globalisasi ekonomi yang masih berlangsung hingga saat ini membawai dampak positif dan negatif terhadap negeri ini. Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran adalah dampak dari pembangunan ekonomi yang tidak merata atau tepat sasaran. Perlambatan ekspor bagi bangsa Indonesia juga merupakan faktor yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan ekonomi nasional dalam era globalisasi. Persaingan usaha yang sangat ketat menjadi tantangan bagi para pelaku usaha Indonesia dalam meningkatkan produksinya sehingga mampu bersaing di pasar internasional.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini harus dijadikan pemicu untuk memperbaiki kenerja perekonomian di tengah keadaan ekonomi global yang belum membaik. Dan lebih parahnya lagi perekonomian Indonesia pada saat ini menyebabkan melamahnya nilai mata uang rupiah yang kemudian akan menyebabkan hutang yang semakin banyak. Terlalu lemahnya sistem pemerintahan dan hukum di Indonesia membuat permasalahan seakan sulit untuk diselesaikan. Janji dan sumpah dari pemimpin negeri ini hanya menjadi mainan untuk menduduki jabatan tinggi. Sudah saatnya Indonesia bangkit dari keterpurukan  ekonomi demi tercapai  tujuan nasional yaitu kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar.

VI. Daftar Pustaka
  1. http://www.bimbie.com/artikel-sistem-perekonomian-indonesia.htm
  2. http://zaicorp-zaicorp.blogspot.com/2012/06/sistem-perekonomian-indonesia.html
  3. http://muhammadshiddiq-aa.blogspot.co.id/2015/10/dampak-perekonomian-global-terhadap.html
  4. https://caturdj.wordpress.com/perekonomian-indonesia-saat-ini/
  5. Berbagai sumber pustaka.